Kegelapan dan kesunyian malam telah menghilang, dan kini tampaklah sang surya memperlihatkan sinarnya, burung-burung ikut bernyanyi seakan ikut meramaikan indahnya pagi. Sayu sayu terdengar gemericik air sungai yang seakan ikut membuka hari yang baru,
Kisah ini berawal dari kehidupan seorang gadis yang bernama ahya.Cahya adalah seorang gadis desa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, hidupnya penuh dengan kesederhanaan, tetapi dengan kesederhanaan itulah yang membuat Cahya dan keluarganya hidup bahagia. Keterbataasan ekonomi bukan menjadi batu besar dalam meraih kesuksesan, kebahagiaan dan juga perestasi.
Di suatu hari yang sangat cerah terlihat Cahya sedang duduk sendiri di serambi rumahnya, kemudian di kejutkan oleh sesosok ibu-ibu setengah tua dan ternyata itu adalah ibunya, sang ibupun duduk di sebelah Cahya, lalu berkata
“ Sedang ngelamunin apa sih ndok ? “
Dengan perasaan kaget dia menjawab
“Oh emak to, ini mak aku bingung banget habis ini ngelanjutn di mana ya mak, pengennya sih aku sekolah di Blitar mak “
Dengan sabar emak menjawab
“ Ngapain sih ndok jauh-jauh sekolah di belitar, di sinikan sudah banyak sekolah yang punya punya kualitas tinggi”
“ aku dah bosen mak sekolah di sini, aku pingin sekolah di blitar, pokoknya aku mau sekolah di blitar mak”
Sambil membentak emaknya. . . . . .
Melihat sikap Cahya yang keterlaluan itu, emaknya pun jadi ikut-ikutan marah.
“Emak nggak suka sikap kamu, pokoknya kamu harus mau sekolah di sini, tapi kalau kamu tetap seperti ini, lebih baik kamu gak usah sekolah sekalian. Apakah kamu gak bisa melihat kondisi keluargamu sekarang ini , kita ini orang miskin jadi jangan lah kau mengharap sesuatu yang terlalu berlebih-lebihan.”
Air mata emak pun sedikit demi sedikit menetes, kemudian Cahya pun menangis dan berlari masuk ke dalam kamar. Emakpun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap anaknya.Sehari setelah perdebatan itu Cahya pun sadar akan kesalahan nya, dia pun meminta maaf kepada emaknya,
“ mak aku minta maaf ya, aku sadar mak apa yang aku lakuin kemaren aku memang salah. Aku memahami kondisi keuangan keluarga kita, mungkin lebih baik aku menuntut ilmu di sini saja.”
“ kamu nggak salah nak, emakmu ini yang salah, memang emakmu ini bukan ibu yamg baik, emak nggak bisa mewujudkan keinginan mu. Kamu kan juga tau sendiri kondisi keuangan keluarrga kita yang sangat pas-pasan untuk makan sehari-hari saja masih sangat kurang, apalagi sekolahmu nak emak mohon kamu mau mengerti dan bisa menyadari kondisi keuangan kita.”
Air mata emak pun tak bisa di benbung lagi, tangis pun terdengar di seluruh penjuru ruangan.
“za sudah lah mak aku akan berusaha agar aku bisa jadi anak kebanggaan emak dan bapak.”
Keesokan harinya Cahya langsung mendaftarkan diri di salah satu sekolah favorit di daerahnya. Setelah berhari-hari dia menanti dan menunggu kepastian tentang pengumuman siswa baru yang di terima. Akhirnya penantian telah terhapus dengan adanya sebuah kertasyang di tempel di papan pengumuman di sana tercantum namanya. Terlihat senyum gembira yang tersorot dari wajah Cahya.
Cahaya mentari telah memberikan sinarnya, hingga menerobos ke kamar Cahya.
“ hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah, suasana baru membuatku sedikit canggung, banyak siswa siswi baru berkumpul di teras-teras ruang kelas. Hari pertama pun ku lewati tanpa adanya satu rintangan apa pun.”
Gumam Cahya dalam htinya,,
Teeeettttttttt…………….teettttttttttt………tettttttttttttttttttt,, bel masukpun berbunyi semua siswa MOS langsung masuk ke dalam kelas masing-masing, hari itu Cahya merasa sangat malu sekali, karena dia sudah mondar-mandir mencari ruang kelasnya tapi tak di temukan juga, sampai akhirnya ada sosk lelaki yang mendatanginya.
“ maaf dek sekarang sudah waktunya masuk kelas jadi cepatlah masuk kelas” kata lelaki itu dengan tegas.
“ ta……….. tapi kak……???? “
“ tapi apa dek “
“ aku nggak tau ruang kelas X5 itu di mana kak, dari tadi aku dah mondar mandir tapi nggak ketemu juga.”
Papar Cahya kepada lelaki itu, dan lelaki itu pun berkata.
“ ternyata dari tadi kamu nggak tau kelas mu di mana, ya sudah mari kakak antar.”
Dalam hati Cahya berkata
“ ya ampun pemuda ini ternyata tampan juga ya apakah mungkin aku bisa mendapatkan cintanya”
Setelah sampai di ruang kelas pemuda itu pun langsung duduk di meja guru, kemudian dia berdiri lagi lalu memperkenalkan diri.
“ assalamuallaikum Wr. Wb.
Adik-adik perkenalkan nama saya “ Putra Eka Pambudi” saya di sini sebagai penanggung jawab sekaligus wali kelas di ruangan ini”
Cahyapun hanya melongo melihat lelaki yang meolongnya tadi ternyata penaggung jawab di kelasnya. Setelah kejadian yang sangat memalukan itu, setiap kali Cahya ketemu dengan Eka dia selalu tersenyum-senyum sendiri seperti orang yang sedang kesambet setan cinta. Hari terasa sangat indah , suasana pun terlihat begitu cerah, karena hari-hari nanda di lalui bersama Eka , tapi di antara mereka belum ada kata jadian hanya kedekatan saja yang terlihat.
Suatu hari secara tidak sengaja Eka menabrak Cahya dari belakang, saat itu suasana di gerbang sekolah sangat ramai hingga Cahya tersungkur di tanah tapi Eka malah meninggalkannya.
“ uuuuuhhhh…… dasar orang jelek, udah nabrak nggak minta maaf lagi” katanya dengan kesal
“ udahlah yang sabar, nggak usah marah-marah lagi mungkin dia tadi nggak sengaja nabrak kamu.” Kata seorang teman yang ada di sampingnya.
Esok harinya Eka mendatangi Cahya di kantin sekolah saat jam istirahat, lalu dia duduk di samping Cahya.
“ hai Cahya..??? boleh gak aku duduk di sebelah kamu, aku pengen ngomong banyak sama kamu”. Ucapnya pada Cahya,,
“ mau ngomong apa ya kak.” Dengannya dengan perasaan yang campur aduk.
“ aku hanya ingin minta maaf, kemarin aku nggak sengaja nabrak kamu dan aku belum sempet minta maaf sama kamu, kemarin aku buru-buru banget, soalnya aku dapat sms dari ibu ku katanya nenek ku sakit parah.” Jelas Eka kepada Cahya.
“ ya kak nggak papa kok cuma lecet dikit”
“ Cahya boleh nggak jujur sama kamu”
“ jujur masalah apa sih kak” Cahya masih bingung sama sikap Eka.
“ sejak pertama aku melihat wajah mu rasanya hati ini selalu bergetar, aku gak tau kenapa mungkin ini gejolak cinta”
Cahya pun hanya bisa tersenyum mendengar kata-kata itu,
“ aku hanya ingin kamu jadi seorang yang sangat berarti dalam hidup ku, sudah lama aku nggak pernah mendapatkan perhatian dari seorang pacar, aku ingin kamu jadi pacar ku, mau gak kamu jadi pacar ku ? sekarang aku sudah jujur tentang perasaan ku sama kamu, aku nggak bisa maksa kamu, mungkin aku hanya orang miskin yang gak pantas dapat cintamu.
“ aku gak basa secepat itu menjawab pertanyaan kakak, aku butuh waktu untuk berfikir, apakah kakak sudah tau bagimana kondisi keluargaku” Cahya balik tanya.
“ aku gak peduli dengan kondisi keluargamu, apakah kita bisa hidup bahagia hanya dengan harta”
Setelah lama mereka bicara, bel masuk pun berbunyi .
“ ya sudah aku tunggu jawwaban mu besok.” Kata Eka.
Eka pun pergi meninggalkan Cahya. Hari ini adalah hari yang sangat membinggungkan bagi Cahya, karena dia harus memberikan jawaban kepada Eka. Saat istirahat Eka pun perg ke kelas Cahya, guna mendapatkan kepastian dari Cahya.
“ hai gi ngapain nie..??”
Sentak Cahya pun tersentak kaget oleh kedatangan Eka.
“nggak ngapa-ngapain kok kak,da pa ya kak”Tanya Cahya
“aku kesini hanya ingin meminta jawaban darimu”
“gimana ya kak…aku masih bingung,aku takut kalau kakak bakalan nyesel saat jadi pacarku”
“trus apa jawabanmu”
“aku mau jadi pacar kakak”
Eka pun sangat bahagia mendengar jawaban dari Cahya dan sejak saat itu merekapun jadian.Hari-harinya pun terasa indah dan tak terasa hubungan mereka berjalan kurang lebih satu tahun,bukan waktu yang singkat untuk menjalani suatu hubungan,di tengah kebahagiaan mereka terdengar sebuah kabar bahwa ibu Cahya tidak menyetujui hubungan mereka,Cahya mendengar kabar itu dari kakaknya.Di suatu hari Cahya mencoba memberanikan diri untuk bertanya pada ibunya.
“mak boleh nggak Cahya bertanya sama emak?????”tanyanya kepada emak
“mau Tanya apa tow nak????”
“apa bener emak nggak suka sama hubungan aku sama eka”
“jujur ya nak,emak nggak suka,dia bukan lelaki yang baik buat kamu,emak nggak inggin kamu salah pilih lelaki”
“tapi mak,apakah aku salah jika aku menyayangi orang yang juga menyayangiku”
“kalau emak nggak suka ya tetep nggak suka,jadi emak harap kamu mau meninggalkanya”kata emak dengan tegas
“aku nggak bisa mak,aku sangat menyayanginya,akunggak akan pergi ninggalin dia”
Tak terasa air mata pun telah menetes membasahi pipi cahya,dia pun sangat kecewa mendengar ucapan emaknya,setelah kejadian itu Cahyapun lebih sering murung.Akhirnya mereka menjalani hubungan tanpa sepengetahuan emak Cahya alias backstreet.Hubungan itu mereka jalani selama kurang lebih enam bulan.Suatu hari mentari pun tak mau menampakkan sinarnya,cuaca pun sangat lah gelap.Setelah Cahya sampai di sekolah dia mendengar suatu kabar yang kurang menggembirakan,dia pun mengetahui bahwa Eka sedang sakit parah.Cahya pun sangat panik dan merasa gelisah,akhirnya dia memutuskan setelah pulang sekolah dia ingin menjenguk Eka, terlihat didepan rumah Eka sedang ada keramaian,Cahya pun semakin resah.Sesampainya dia didepan pintu, dia melihat sosok lelaki yang sudah terbujur kaku ditempat tidur dan sudah terbungkus sebuah kain berwarna putih.Air mata cahya pun tak dapat dibendung lagi melihat kondisi orang yang dia sayangi sudah tak bernyawa.Ia tak menyangka bahwa Eka telah meninggalkannya secepat itu.Eka meninggal sesaat setelah ia pulang dari rumah Cahya,sebelum kejadian itu Eka sempat berpesan kepada Cahya.
“Cahya, aku sangat mencintaimu. Aku berharap kamu nggak akan pergi ninggalin aku,kamu adalah wanita terbaik yang penah aku miliki,ini mungkin saat terakhir aku bisa menatap senyum manismu”
Begitulah kata-kata terakhir yang bisa cahya dengar dari Eka.Cahya tak menyangka bahwa orang yang ia sayang telah pergi untuk selama-lamanya.
by: anonim