Kalau Gak Mau Jangan Dipaksakan

Seorang pimpinan salah satu bank M yang udah baca buku “Berubah Bukan Seperti Superman” ngajakin ngobrol di salah satu tempat makan.

Waktu udah selesai ngebahas urusan pribadi, kini giliran curcol tentang teman-teman (karyawan) di kantornya. Jadi ceritanya ada kawan yang diyakini cukup potensial untuk jadi kadernya nanti. Si bos ini udah nawarin supaya naik tingkatan, coba di posisi baru, supaya dapet ilmu baru, pengalaman baru. Tapi nyatanya si kawan gak mau.

“gak usah aja pak, sulit, biar saya jadi ini aja, gak usah naik jabatan”

“nanti kita bombing, diajarin kok, santai aja, yang penting mau dulu”kata si bos

“yang lain aja pak, awak tak pande”

Nah, ini dasar pemikiran si bos nanya ke saya,

“gimanalah bang caranya menimbulkan rasa “mau” tadi sama orang lain? Padahal niat kita kan baek, mau nolongin, supaya bisa jadi kader, tapi memang keinginan dia mau berubah gak ada” katanya.

Suasana ini sudah mulai serius, raut wajahnya terlihat kalau masalah ini sudah lama menjadi beban pikirannya. Saya cuman bisa diem aja. Dari awal sih belum ketemu titik permasalahannya, tapi belakangan udah ngeh kalau itu yang dia maksud.

Kebetulan bapak pimpinan ini adalah alumni Teknik elektro ITB yang ngakunya suka dengan fisika. Saya coba jawab dengan logika fisika. Tapi akhirnya dia ngeh sendiri.

“Jangan dipaksakan bang, kalau memang tidak mau ya sudah, kalaupun tetap dipaksakan nanti endingnya gak bagus, sama aja, marbulut” kataku.

“Itu kan sama kayak momentum, kalaulah energi yang dimiliki benda lebih besar dari gaya yang diberikan, balek lah dia, membal. Kan gitu” katanya.

“Nah, itu ngerti, ya gitulah bang”

Perlahan dia mulai ngerti, mulai berpikir ulang, ada benernya juga pikirnya.

Dalam Termodinamika juga gitu, untuk mencapai gas ideal sulit, malah sampai saat ini belum ditemukan gas ideal yang ori, yang bener-bener gas ideal. Kalau force yang diberikan pada tekanan semakin kuat, maka yang terjadi adalah entropi partikel semakin semerawut.

Gerak partikelnya makin kuat, akhirnya partikelnya panas. Dan out put nya juga makin panas, ya begitu kalau emang segala sesuatu kita paksakan, endingnya ada aja yang gak seimbang, begitulah alam bekerja menyeimbangkan segalanya.

Tapi force itu juga sangat dibutuhkan, kapan? Disaat kemauan itu sudah ada. Sudah mulai maju, tinggal dorong aja supaya sampai ke tujuannya. Udah gitu aja.

Iklan