image

Ceritanya tiba2 kepikiran “dimana letak batas perjuangan dan larangan pemaksaan.?” Berhari2 diri ini memikirkan, pagi siang sore malam, sambil mandi, sambil makan. Gak nemu2 juga.

Tadi sambil bilas pakaian yang baru direndam, kepikiran untuk bertanya pada guru, bertanya pada orang2 sakti. Kepikirannya “kenapa gak BBM aja orang2 sakti?” Diri ini mulai ngelist orang2 sakti yang bisa dihubungi. Pikirane wes ngawang2 kesana kemari. Ngubungi lewat ini lewat itu.

Ehh belum ditanya orang saktinya udah jawab dluan. “Tanyakan pada hatimu” gak tau tiba2 lewat, tiba2 datang pas disaat senang2nya mbilas baju wangi baru di kasi Downy. Hmmmm.

Lagi2 tiba2 ada yang bisikin, kaya angin lewat, wusshhh. “Perjuangan itu disaat kau yakin mampu menggapainya, dan mengikuti rambu2ku. Bila itu meragukanmu dan meresahkan hatimu jangan kau lanjutkan, itulah pemaksaan (force), akan ada imbas negatif yang kau terima” gitu katanya.

Setidaknya menyadari. Tuhan menciptakan manusia lebih sakti dari ciptaan lainnya, manusia mampu menyembuhkan segala penyakitnya sendiri, manusia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, semuanya ada padaNya. Hanya saja, terkadang kita belum mau menemukannya. Yang kita butuhkan hanya petunjuk, petunjuk menuju kesaktian itu.

Wallahu A’lam. SodaqAllahulAdzim. 🙂

Iklan