Sudah lama tidak menulis disini, tapi demi menjaga akal sehat, kita harus menulis lagi. Baiklah ini cerita yang mungkin juga terjadi pada anda, atau suatu saat pasti akan terjadi pada kehidupan sahabat semua.
Kita sudah tahu cerita tentang seorang pebasket professional earvin ‘magic’ Johnson pada saat ingin merencanakan masa pensiunnya dengan berbisnis, dia pun datang ke Chris gardner, seorang entrepreneur yg cerita inspiratifnya diabadikan dalam film the pursuit of happiness. Jika Anda sudah menonton film nya pasti tahu kenapa magic Johnson datang ke Chris. Kita akan bahas di tulisan lain.
“Saya ingin pensiun, tolong ajarkan saya bagaimana menjadi seorang entrepreneur” kata magic Johnson
Dengan santainya si Mr Gardner menjawab
“Koran apa yang anda baca setiap pagi di rumah Anda”
“Anda pasti sudah tahu, koran olahraga. Saya adalah atlit olahraga terkenal dan sukses” jawab Mr Johnson panjang lebar.
Chris yg mendengar jawaban panjang lebar itu pun membalas
“Oh ok, silahkan Anda pergi”
Mr Johnson yg mendengarnya pun terlihat syok, bagaimana tidak, seorang pebasket terkenal dan sukses merasa di remehkan dihadapannya.
Namun Mr Johnson tidak ingin memperpanjangnya diapun beserta tim meninggalkan Chris Gardner.
Ini biasa di Amerika, setiap pagi mereka akan menghabiskan waktu membaca koran sambil menyeruput secangkir kopi di ruang tamu, ataupun di pinggir jendela. Chris sebagai investor & entrepreneur pagi harinya lahap menyantap laporan keuangan di koran bisnis di Amerika
Di kesempatan kali kedua, Magic Johnson bertemu dengan Chris and menanyakan hal yang intinya serupa.
“Apa yang kamu baca setiap hari di pagi hari atau di waktu luang mu”
Dan Mr Johnson pun masih dengan kepolosannya menjawab hal yang sama.
“Baca koran dan majalah olahraga”
Dan Chris meninggalkan nya lagi.
Hal yang sama terulang terus menerus hingga akhirnya Earvin ‘magic’ Johnson menyadari apa tujuan dia mendatangi Chris Gardner. Dia ingin belajar bisnis. Mungkin Magic Johnson pun akan melakukan hal yang sama jika ada seorang chef terkenal yang datang kepadanya dan berkata “saya mau jadi atlit profesional” namun keseharian nya berada di dapur.
Pada suatu kesempatan, magic Johnson kembali mendatangi Chris Gardner untuk memintanya menjadi mentor bisnis nya sebagai persiapan masa pensiun, dan Mr Gardner pun menanyakan hal yang sama.
“Apa yang kamu baca di setiap pagimu” Mr Johnson yang sudah mulai membaca koran bisnis pun kini menjawab
“Saya membaca koran bisnis dan laporan keuangan perusahaan” Chris yang mendengarnya pun mulai berubah dan berkata
“Ok, great. Besok kita mulai sesinya”
Sahabat, inilah yang dinamakan hukum keterikatan. Apa yang Anda lakukan sekarang, itulah kita 5-10 tahun ke depan.
Ini mungkin juga sedang terjadi di sahabat pembaca.
“Apa ini yg bisa kita mainkan cari cuan?, bikin proposal, bikin RAB, tentukan market, validasi market, cek jalur distribusi, nanti aku yg carikan investor” eh ternyata masih baca koran merah. Ya, gak bakal jadi.
Sahabat. Sebagai seorang yang sederhana, ingin mengingatkan untuk berhati-hati dalam memilih partner bisnis, jangan sampai kita terlalu percaya ansor-ansor (angin sorga) yang membawa kita sudah sampai di awan, eh tau-tau temannya masih jalan di tempat.
Kita habis waktu, tenaga, pikiran, kerjaan terbengkalai, semua jadi sia-sia. Tapi begitulah prosesnya, proses pendewasaan, kita jadi mengerti bahwa jalan yang sedang kita hadapi itu terjal dan berbatu. Perlu kehati-hatian dan ketekunan untuk memilih jalan dan kendaraan yang kita pakai untuk sampai ke tujuan.
Jika sahabat merasa kecewa, kita tentunya harus memaafkannya. Ingat, dalam bisnis tidak boleh baper, karena ada cuan disana.
Kita tidak perlu menyalahkan siapapun, bisa jadi justru salah kita dalam merespon input yang masuk kedalam pikiran kita. Bisa jadi Kita yang terlalu berharap bisnis tersebut terjadi, dapat cuan, miliaran pula. Tapi tidak ada prioritas.
Kita tetap harus bersikap seperti Chris Gardner, yang memilih meninggalkan Magic Johnson pada saat ia masih membaca koran olahraga, namun akhirnya mengajarkan bisnis juga pada saat ia mulai membaca koran bisnis dan laporan keuangan perusahaan. (Ikhlas)